RSS

E-Agriculture: Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Sebagai Instrument Akselerasi Pembangunan Pertanian

15 Dec

Sejak lama diakui bahwa peran sektor pertanian di Indonesia adalah penting, bukan saja sumbangannya terhadap penyerapan tenaga kerja, tetapi juga sebagai penghasil bahan pangan, pendorong munculnya industry lain, pendorong munculnya kesempatan berusaha di kegiatan yang lain, dan penghasil devisa yang relatif besar.  Namun dalam perjalanannya, sektor pertanian dihadapkan pada sejumlah kendala, antara lain karena semakin
menyempitnya penguasaan lahan, semakin terbatasnya penguasaan modal, kurangnya pemanfaatan teknologi dan sulitnya pemasaran. Akibatnya, tampilan (performance) sektor pertanian menjadi kurang seperti yang diharapkan.

Untuk mengejar ketertinggalan ini, pemerintah berupaya untuk memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai instrument akselerasi pembangunan pertanian.   Pemanfaatan TIK dalam bidang pertanian sering dinamakan e-Agriculture atau e-Agribusiness.  Dalam Rencana Strategik (RENSTRA) Departemen Pertanian, 2005-2009, telah dicanangkan kebijakan operasional program TIK, yaitu:

(i). Pengembangan dan Penyelenggaraan Sistem Informasi dan Statistik Pertanian,

(ii). Peningkatan Pemanfaatan dan Penyebaran Informasi,

(iii). Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia dalam Bidang Statistik dan Sistem Informasi, dan

(iv). Pengembangan dan Penataan Kelembagaan Sistem Informasi.

  • Pengertian E-Agriculture

Pengertian e-Agriculture atau e-Agribusiness sendiri diambil dari definisi e (electronic) dalam konsep Information and Communication Technology (ICT), yaitu kegiatan pertanian dan/atau agribisnis yang memanfaatkan keunggulan ICT seperti komputer, internet, piranti lunak (softwares) dan piranti keras (hardwares), radio, televisi dan perangkat IT lainnya, serta orang yang mengoperasikan ICT tersebut. Aplikasi e-Agriculture atau e-Agribusiness dapat dilakukan di semua aktivitas pertanian mulai dari
kegiatan di hulu (proses produksi) sampai pada di hilir (pemasaran hasil). FAO telah memanfaatkan ICT di kegiatan network, publikasi, database dan pembuatan Web.

  • Pemanfaatan ICT dalam Pertanian

Kini ICT juga dicoba untuk mendorong agar pertanian Indonesia mampu bersaing. Hal ini dapat dimengerti karena peran ICT sering menonjol, apakah itu di kegiatan teknologi produksi maupun di kegiatan teknologi informasi. Dengan demikian, lambat atau cepat, maka pelaku agribisnis di Indonesia harus bisa menguasai teknologi tersebut.

Komponen ICT ini lazimnya dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu:

  1. Technoware (fasilitas fisik, misalnya mesin),
  2. Humanware (kemampuan/ketrampilan tenaga kerja),
  3. Infoware (informasi/data), dan
  4. Orgaware (organisasi).

Misalnya untuk tingkat pengembangan suatu perusahaan hasil olahan dari produk pertanian, bantuan ICT akan sangat menentukan proses kegiatan perusahaan tersebut. Ke empat komponen di atas, tentu saling kait mengkait satu sama lain, karena komponen yang satu akan saling mempengaruhi komponen yang lain.

Pemerintah yang ditugasi membangun sektor pertanian sebenarnya juga telah mulai mempertimbangkan dan memasukkan ICT ini dalam program pembangunan lima tahun Departemen Pertanian. Kini,  Departemen Pertanian memperkenalkan program yang dinamakan Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian (Primatani). Program ini pada dasarnya dirancang untuk mempercepat pemanfaatan hasil-hasil penelitian untuk segera diterapkan di masyarakat pertanian, khususnya dengan memanfaatkan keunggulan ICT.

Sementara itu, Departemen Pertanian memanfaatkan ICT untuk program :

(i). Pengembangan Statistik Pertanian,

(ii). Pengembangan Sistem Informasi, dan

(iii). Penunjang Pengembangan Sistem Informasi dan Statistik Pertanian.

Pemanfaatan e-Agriculture atau e-Agribusiness di kalangan swasta dan di pendidikan pertanian dirasa juga belum seperti yang diharapkan. Berdasarkan hal-hal di atas disarankan agar ada kepemihakan pemerintah untuk mendorong pemanfaatan e- Agriculture atau e-Agribusiness di semua kegiatan di lingkup pertanian, khususnya di bidang softwares, hardwares dan SDM-nya. Tujuannya adalah untuk mempercepat lajunya pembangunan pertanian di Indonesia.

Sumber :

Soekartawi.2007. E-Agribisnis: Teori dan Aplikasinya. http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/view/1760


Referensi : Koleksi Artikel

 
9 Comments

Posted by on 15 December, 2009 in Pertanian

 

Tags: , , , , , , ,

9 responses to “E-Agriculture: Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Sebagai Instrument Akselerasi Pembangunan Pertanian

  1. schotlastica

    7 June, 2012 at 17:58

    Mba ijin copas sebagian ya… buat tugas saya… nanti alamat blog mba saya sertakan dalam sumber… terima kasih…

     
    • pica

      22 June, 2012 at 16:23

      hhe..iya.. dengan senang hati.. 🙂

       
  2. jasa wisuda

    25 May, 2014 at 22:59

    Wonderful beat ! I wish to apprentice while you amend your site,
    how could i subscribe for a blog web site? The account aided
    me a acceptable deal. I had been tiny bit acquainted of this your broadcast
    provided bright clear idea

     
  3. hosinatulasror

    5 February, 2015 at 22:25

    Reblogged this on asrorhendrawan26.

     

Leave a comment